Sosok dibalik Layar Garut Tempo Dulu

Irvan Faza pernah membahas mengenai perbandingan antara Garut saat ini dan Garut tempo dulu. Dan tentunya kita bisa menikmati kan foto-foto Garut tempo dulu? Siapakah sosok dibalik layar tersebut?  Irvan Faza akan membahasnya.
Di Garoet doeloe, ada sebuah studio foto yang begitu terkenal seantero Hindia Belanda, studio “Foto Lux” Garoet. Pemiliknya adalah Margarethe Mathilde “Thilly” Weissenborn. Dan jika harus menyebut seorang yang membuat Garoet begitu terkenal di masa kolonial doeloe, maka orang itu salah satunya adalah Thilly Weissenborn ini.


                 Thilly Weissenborn, sekitar tahun 1910. (Sumber: KITLV)

Melalui brand “Foto Lux” itu, Thilly banyak membuat foto tentang keindahan alam, bangunan, peristiwa, dan jalanan sekitar kota Garoet tempo doeloe. Selain dicetak dan dijual secara langsung, foto-fotonya banyak dijadikan ilustrasi pada kartu pos. Dengan kartu-kartu pos bergambar inilah keindahan Garoet kemudian semakin mendunia. Sekarang, banyak foto-fotonya yang diserahkan untuk menjadi koleksi Tropen Museum dan KITLV (Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde dalam Bahasa Indonesia "Lembaga Ilmu Bahasa, Negara dan Antropologi Kerajaan Belanda".)


Thilly Weissenborn sedang bersiap mengambil gambar pemandangan di sebuah kawah di Garoet, sekitar tahun 1910-1940. (Sumber: Tropenmuseum)
***
Dalam situs Nationaal Museum van Wereldculturen dikisahkan, setelah awalnya berkarir di sebuah studio foto (atelier) di Surabaya, “Atelier Kurkdjian”, Thilly pindah ke Garoet pada tahun 1917. Adalah Dr. Denis G. Mulder, seorang dokter yang hobi fotografi, mempercayakan pengelolaan studio foto miliknya, bernama “G.A.H. Foto Atelier Lux”, kepada Thilly ini.
Dr. Mulder adalah perintis pendirian rumah sakit di Garoet dan pemilik Sanatorium Garoet di Ngamplang (sedikit kisahnya bisa dibaca dalam Batik Tulis Garoetan Motif “Sanatorium Garoet” (1918): Sebuah Mahakarya dan Mapag Saabad Ngadegna Rumah Sakit Umum dr. Slamet Garut (Het Algemeen Zieken Huis te Garoet, circa 1922)).


Dr. Mulder juga memiliki perusahaan N.V. Garoetsche Apotheek en Handelsonderneming, salah satunya mengelola Garoetsche Apotheek. Nah, studio “G.A.H. Foto Atelier Lux” ini berada di lantai dua bangunan Garoetsche Apotheek, yang beralamat di Societeitstraat. Letaknya, persis bangunan yang digunakan Apotek Garut di Jalan Jend. A. Yani sekarang


Bangunan berlantai dua di Societeitstraat Garoet tempat berkantor Garoetsche Apotheek (lantai 1) dan “Foto Lux” Garoet (lantai 2), sekitar tahun 1920. (Sumber: KITLV)


Thilly Weissenborn (atas) bersama karyawan “Foto Lux” berpose di tangga di halaman belakang studio, sekitar tahun 1930. (Sumber: KITLV)




Ruang kantor Thilly Weissenborn di studio “Foto Lux, sekitar tahun 1920. (Sumber: KITLV)

“G.A.H. Foto Atelier Lux” kemudian diambil alih Thilly setelah Dr. Mulder mendapat tugas sebagai dokter pemerintah di Bandung pada tahun 1920. Thilly kemudian mengubah nama studi foto itu menjadi “Foto Lux” Garoet. Baru pada tahun 1930, Thilly meresmikan perusahaannya sebagai N.V. Lux Fotograaf Atelier.
Dari sampul amplop tempat foto hasil cetak pesanan pelanggan, seperti pada gambar di bawah ini, ada beberapa keterangan yang menarik mengenai layanan yang bisa diberikan studio “Foto Lux” ini. Seperti, ada layanan khusus pemotretan anak-anak, menyediakan koleksi yang banyak foto-foto tentang Jawa, Bali, dan Flores yang bisa dikirim sesuai pesanan, menyediakan berbagai koleksi kartupos bergambar, serta menerima panggilan dari luar kota. Rupanya amplop ini juga bekas pakai, nampak alamat pengiriman yang ditujukan ke sebuah alamat di Koningsplein Oost, Batavia Centrum.



Amplop tempat foto hasil cetak pesanan pelanggan di studio “Foto Lux”, sekitar 1930-1940. (Sumber: KITLV)



Foto-foto Garoet dikemas dalam amplop “Foto Lux” sebagai oleh-oleh dari Garoet, tahun 1925. (Sumber: KITLV)


Kumpulan foto-foto karya Thilly Weissenborn diterbitkan juga dalam bentuk buku, seperti “Vastgelegd voor Later. Indische Foto’s (1917-1942) van Thilly Weissenborn”. Thilly pula yang membuat Bali menjadi terkenal, setelah terbit album koleksi foto “Bali”, yang banyak menampilkan gadis-gadis Bali bertelanjang dada, sesuai adat di sana saat itu.


***

Selama berlangsung Perang Dunia II, Thilly tinggal di Belanda setelah sempat ditangkap dan ditahan di kamp tentara Jepang. Pasca Kemerdekaan RI, saat mengunjungi Garoet kembali pada tahun 1947, Thilly menyaksikan sisa-sisa bangunan studio “Foto Lux” yang terbakar, berikut banyak koleksinya yang berharga. Sebelum tentara Belanda datang saat melancarkan agresi militer, kota Garoet memang menjadi lautan api, dibumihanguskan para pejuang kemerdekaan saat itu  (lihat dalam Garoet dan Death NICA (1947)).

Thilly Weissenborn adalah perempuan fotografer pertama di Hindia Belanda. Melalui karya-karya fotografisnya, kita harus berterima kasih bisa menikmati suasana Garoet tempo doeloe…
Sosok Thilly Weissenborn lah yang sangat berjasa. Beliau mengabadikan Garut tempo dulu yang bisa kita lihat saat ini.
Irvan Faza terkejut ketika menemukan bahasan materi mengenai Thilly Weissenborn ternyata studio foto dengan fotografer wanita pertama di Hindia Belanda itu di dirikan di Kabupaten Garut. Dan Irvan Faza sangat bangga dengan karya-karya Thilly Weissenborn meskipun hidup di zaman yang belum kaya akan teknologi tapi hasil karya/bidikan Thilly Weissenborn bisa memberikan kesan artistic dan pesan kepada penikmat seni.


Source: https://naratasgaroet.wordpress.com/2015/12/04/studio-foto-lux-garoet/


IRVAN FAZA GARUT
YOUTUBE:
Irvan Faza Garut

INSTAGRAM:

TWITTER:

FACEBOOK:

Komentar